SMART DISCUSSION FROM HOME – “ SOLUSI MENGHADAPI DAMPAK COVID – 19 BAGI DOSEN DAN MAHASISWA”

MINGGU, 3 MEI 2020-05-04

Fakultas Ilmu Administrasi – Universitas Islam Malang (FIA – Unisma), terus bersemangat di era pandemi Virus Corona / Covid – 19 dengan melaksanakan SMART DISCUSSION FROM HOME dengan tema “ SOLUSI MENGHADAPI DAMPAK COVID – 19 BAGI DOSEN DAN MAHASISWA”. Acara SMART DISCUSSION FROM HOME ini di galang atau di inisiasi oleh Organisasi Kemahasiswaan Badan Ekseskutif Mahasiswa FIA UNISMA. Ibu Dekan Dr. Rini Rahayu Kurniati, M.Si sangat mendukung acara diskusi ini, beliau sangat memahami psikologi mahasiswa dan Dosen di era pandemi ini sehingga harapan beliau dampak pandemi ini bisa di netralisir dan bernuasa positif.

Acara diskusi ini di laksanakan pada hari Minggu, 3 Mei 2020 jam 10.00 bertugas sebagai moderator adalah Rofiatul Maghfiroh, dengan organizing committee adalah seluruh anggota BEM yang di komandani oleh Indah Safitri. Sedangkan narasumber dalam acara diskusi ini adalah Dr. Afifuddin, S.Ag., M.Si yang sekaligus sebagai Wakil Dekan 3 FIA UNISMA dengan menggunakan aplikasi GOOGLE HANGOUT berkapasitas 250 peserta ini Mahasiswa sangat bersemangat dan antousias.

Diskusi berjalan dengan lancar, Dr. Afifuddin, S.Ag., M.Si memberikan penjelasan tentang dampak covid – 19 bagi dunia Kesehatan, pendidikan, bidang usaha, perekonomian, politik, sosial budaya dan syiar agama. Indonesia menjadi salah satu negara di dunia ini yang ikut merasakan dampak dari wabah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus bernama corona atau lebih dikenal dengan istilah covid-19 (Corona Virus Diseases-19). Virus ini awalnya mulai berkembang di Wuhan, China. Wabah virus ini memang penularannya sangat cepat menyebar ke berbagai negara di dunia. Sehingga oleh World Health Organization (WHO), menyatakan wabah penyebaran virus covid-19 sebagai pandemi dunia saat ini.

Sudah banyak orang di seluruh dunia yang terpapar dengan virus ini, bahkan menjadi korban kemudian meninggal dunia. Wabah virus ini telah memakan banyak korban seperti tercatat di negara Tiongkok, Italia, Spanyol dan negara besar lain di dunia. Penyebaran virus ini pun sulit dikenali, karena virus ini baru dapat dikenali sekitar 14 hari. Namun, orang yang telah terpapar dengan virus ini memiliki gejala seperti demam di atas suhu normal manusia atau diatas suhu 38 C, gangguan pernafasan seperti batuk, sesak nafas serta dengan gejala lainnya seperti gangguan tenggorokan, mual, dan pilek. Apabila gejala tersebut sudah dirasakan, maka perlu adanya karantina mandiri (self quarantine).

Penyebaran virus covid-19 menjadi penyebab angka kematian yang paling tinggi di berbagai negara dunia saat ini. Sudah banyak korban yang meninggal dunia. Bahkan banyak juga tenaga medis yang menjadi korban lalu meninggal. Hal ini menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh dunia saat ini, untuk melakukan berbagai kebijakan termasuk di negara Indonesia sendiri. Indonesia pun juga merasakan akan dampak penyebaran virus ini. Semakin hari semakin cepat menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia.

Akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran pandemi covid-19 yang terjadi saat ini.

Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah. Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh mahasiswa dan dosen, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh dosen kemudian dosen mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh dosen lebih banyak.

Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online ini adalah akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi. Mahasiswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh Dosen. Belum lagi bagi Dosen yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada mahasiswa, membuat ruang penyimpanan gadget semakin terbatas. Penerapan pembelajaran online juga membuat dosen berpikir kembali, mengenai model dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Yang awalnya seorang Dosen sudah mempersiapkan model pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus mengubah model pembelajaran tersebut.

Dampak di bidang ekonomi juga sangat bersar karena pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan yang cukup tajam, yang diperkirakan hanya 4,5-4,8 persen di tahun 2020. Kedua, terkait aliran modal keluar sepanjang enam bulan terakhir, tercatat investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp16 triliun.

Ketiga, Indonesia makin rentan terpapar kepanikan pasar keuangan global.  Menurut Asian Development Bank (ADB), sebanyak 38,5 persen surat utang pemerintah Indonesia dipegang oleh investor asing. Lebih tinggi dari negara Asia lainnya. Jika terjadi aksi jual secara serentak tentunya ini beresiko tinggi terhadap krisis ekonomi.

Pada sektor konsumsi rumah tangga terjadi ancaman kehilangan pendapatan masyarakat karena tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup terutama rumah tangga miskin dan rentan serta sektor informal detik penurunan lainnya juga terjadi pada UMKM pelaku usaha ini tidak dapat melakukan kegiatan usahanya sehingga terganggu Kemampuan memenuhi kewajiban kredit. Tidak sedikit karyawan yang di rumahkan bahkan di PHK, penghasilan masyarakat menurun, dunia kerja lesu, jasa traveling, gojek, gocar, taxi, toko – toko, jasa transportasi, pariwisata mengalami penurunan pendapatan.

Bahkan di bidang syiar agama pun juga terkena dampaknya di bulan ramdlon yang biasanya masjid-masjid di penuhi umat islam untuk melaksanakan solat tarawih berjamaah, tadarrus dan ibadah ibdah lainnya sekarang di batasi. Semua kegiatan keagamaan yang melibatkan banya orang apapun bentuknya sekarang di larang oleh pemerintah. Kemungkinan nanti ketika menyambut hari raya Iedul Fitri yang biasanya ada tradisi saling silaturrahmi, saling berkunjung, saling bertamu, bersalam salaman dengan merebaknya Covid – 19 ini semua di larang dengan alasan untuk mengurangi bahkan memutus penyebaran virus.

Di balik masalah dan keluhan tersebut, ternyata juga terdapat berbagai hikmah bagi pendidikan di Indonesia. Diantaranya, mahasiswa maupun dosen dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online ini. Di era disrupsi teknologi yang semakin canggih ini, dosen maupun mahasiswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang teknologi pembelajaran. Penguasaan mahasiswa maupun dosen terhadap teknologi pembelajaran yang sangat bervariasi, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH), maka mampu memaksa dan mempercepat mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran.

Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, e-learning, aplikasi zoomgoogle classroomyoutube, maupun media sosial whatsapp. Sarana-sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media dalam melangsungkan pembelajaran seperti di kelas. Dengan menggunakan media online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh mahasiswa maupun dosen.

Setelah pendidik mampu menguasai berbagai sarana pembelajaran online, maka akan tercipta pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh pendidik. Misalnya, dosen membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran. Dalam hal ini, dosen lebih persuasif karena membuat peserta didik semakin tertarik dengan materi yang diberikan oleh dosen melalui video kreatif tersebut. Peserta didik tentu akan dapat memahami apa yang dijelaskan oleh dosen melalui video kreatif yang dibuat oleh dosen tersebut. Sehingga dengan adanya penerapan model pembelajaran di rumah ini, membuat mahasiswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran secara online.

Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas pada mahasiswa, juga dapat menimbulkan kreativitas dikalangan mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dari dosen, mereka dapat menciptakan suatu produk pembelajaran kreatif yang dapat mengembangkan pemikiran melalui analisis mereka sendiri, tanpa keluar dari pokok bahasan materi yang telah disampaikan oleh dosen.

Adanya pandemi covid-19 juga memberikan hikmah yang lainnya. Pembelajaran yang dilakukan di rumah, dapat membuat orang tua lebih mudah dalam memonitoring atau mengawasi terhadap perkembangan belajar anak secara langsung. Orang tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi belajar anak dirumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi yang lebih intensif dan akan menimbulkan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua. Orang tua dapat melakukan pembimbingan secara langsung kepada anak mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti oleh anak. Dimana sebenarnya orang tua adalah institusi pertama dalam pendidikan anak. Dalam kegiatan pembelajaran secara online yang diberikan oleh dosen, maka orang tua dapat memantau sejauh mana kompetensi dan kemampuan anaknya. Kemudian ketidakjelasan dari materi yang diberikan oleh dosen, membuat komunikasi antara orang tua dengan anak semakin terjalin dengan baik. Orang tua dapat membantu kesulitan materi yang dihadapi anak.

Hikmah selanjutnya yaitu penggunaan media seperti handphone atau gadget, dapat dikontrol untuk kebutuhan belajar anak. Peran orang tua semakin diperlukan dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan gadget. Hal tersebut memberikan dampak yang positif bagi anak, dalam memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat. Mahasiswa cenderung akan menggunakan handphone untuk mengakses berbagai sumber pembelajaran dari tugas yang diberikan oleh dosen. Sehingga akan membuat mahasiswa menghindari penggunaan gadget pada hal-hal kurang bermanfaat atau negatif.

Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak adanya pandemi covid-19 ini, namun dibalik semua itu terdapat hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh melalui online, maka dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi di harapkan bisa mengambil khikmah dalam menghadapi fenomena penyebaran covid – 19 ini, apapun yang terjadi di muka bumi ini pasti ada khikmanya. Kedewasaan dalam berpikir, positif thingkin khusnudzon menjadi penting untuk menjadi perisai dalam menguak suatu peristiwa secara kompreheship.

Akhirnya mudah mudahan semua civitas akademika Fakultas Ilmu Administrasi bisa melewati ujian ini, mengambil khikmah dan terus bersemangat dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi.

JAYA LAH FIA

JAYA LAH FIA

JAYA LAH UNISMA

UNISMA DARI NU UNTUK INDONESIA DAN PERADABAN DUNIA

Bagikan ke :
Dr. Afifudin, S.Ag.,M.Si
Dr. Afifudin, S.Ag.,M.Si
Articles: 44